Power steering adalah peralatan hidrolik untuk meringankan sistem kemudi. Kerja sistem kemudi yang menggunakan teknologi power steering, menggunakan mekanisme gabungan antara hidrolik, dan mekanik, dimana keduanya bekerjasama untuk menghasilkan putaran kemudi yang ringan
Untuk menambah keamanan berkendara, mobill modern memperlengkapi dengan ban berukuran lebar, dan bertekanan rendah, yang mampu menambah daerah kontak permukaan roda ke permukaan jalan, yang secara langsung mempengaruhi beratnya kemudi. Untuk itulah pabrikan memikirkan, bagaimana agar pengemudi tetap nyaman berkendara, dengan berkendara secara aman.
Power steering, saat ini sudah digunakan tidak saja oleh sedan kelas atas, tetapi kendaraan besar, bahkan sudah digunakan untuk mobil-mobil penumpang kecil.
Power steering mempunyai dua tipe, yakni hidraulik dan elektrik. Untuk Power Steering hidraulik, kini sudah digunakan pada hampir semua model kendaraan roda 4 ke atas. Tiga komponen utama dari power steering hidraulik, yakni: pompa vane, katup kontrol dan power cylinder.
Power steering mempunyai dua tipe, yakni hidraulik dan elektrik. Untuk Power Steering hidraulik, kini sudah digunakan pada hampir semua model kendaraan roda 4 ke atas. Tiga komponen utama dari power steering hidraulik, yakni: pompa vane, katup kontrol dan power cylinder.
Platina terdiri dari beberapa komponen, antara lain :
- Nok / Cam Distributor, berfungsi menekan lengan platina agar membuka, dan menutup kembali, seiring dengan berputarnya nok, yang bentuknya kotak dengan sudut melengkung, maka dalam sekali putaran (360 derajat) platina akan membuka 4 (empat) kali, dan akan menutup 4 kali juga
- Kontak Tetap, berfungsi untuk menyalurkan arus listrik menuju kumparan primer pada koil
- Kontak Lepas, berfungsi sama dengan kontak tetap, hanya saja kontak lepas dapat digerakkan melalui lengan platina (untuk memutus, dan menghubungkannya)
- Pegas Kontak Platina, berfungsi mengembalikan lengan platina, agar menutup kembali, atau dapat disebut sebagai pegas pengembali
- Lengan Kontak Platina, berfungsi sebagai tempat dudukan Kontak Lepas
- Sekrup Pengikat, berfungsi mengikat Komponen Platina, dan juga mengencangkan, atau mengendorkan guna penyetelan Celah Platina
- Tumit Ebonit, berfungsi media yang ditekan oleh Cam, atau Nok, sehingga Platina dapat membuka (karena dorongan Mok), atau menutup (karena dorongan Pegas Kontak Platina)
- Kabel dari koil pengapian (-)
- Alur penyetelan Celah Platina, berfungsi menyetel Celah Platina
Terot atau sebenarnya adalah Tie Rod memiliki fungsi utama untuk meneruskan putaran kemudi, dari Stir (Steer) yang dihubungkan ke Rackgear, menuju roda, sehingga roda depan mobil dapat dibelokkan.
Terot dibagi kedalam 2 jenis part, yakni; Tie Rod pendek dan Terot panjang. Terot pendek adalah bagian yang menempel pada ujung dudukan Knukle yang dihubungkan dengan sebuah joint. Sedangkan Terot panjang terhubung langsung ke Rack Steer.
Laman Iklan
21.05
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Roda Gila atau Roda Gaya, dengan nama sebenarnya adalah Flywheel, yang mempunyai fungsi untuk membuat torsi yang dihasilkan oleh motor bakar lebih stabil, atau dipergunakan untuk meredam perubahan kecepatan putaran dengan cara memanfaatkan kelembaman putaran (Moment Inersia).
Fungsi utama dari Flywheel ini adalah meneruskan tenaga dari poros engkol (Crankshaft) ke sistem penggerak roda (Power Train), dan menyimpan tenaga putar dari mesin.
Dengan sifat kelembamannya, Roda Gila dapat menyimpan energi mekanik untuk waktu singkat.
Laman Iklan
21.04
New Google SEO
Bandung, Indonesia